Senin, 10 Oktober 2011

Rintis Wirausaha Sejak di Bangku Kuliah

http://berita.upi.edu/2011/09/28/rintis-wirausaha-sejak-di-bangku-kuliah/


 
 











Bandung, UPI
Mahasiswa sebagai agen penggerak perubahan di negeri ini yang akan memegang estafet kepemimpinan di masa mendatang harus berperan aktif menjadi pelopor terbentuknya perekonomian nasional yang tangguh. Oleh karena itu sudah saatnya dilakukan perubahan paradigma berpikir di kalangan mahasiswa. Yaitu dari pola pikir sempit mencari kerja setelah lulus kuliah menjadi pencipta lapangan kerja yang berbasis pada penciptaan usaha kecil dan menengah, sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
“Untuk itu dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan wirausaha yang dirintis sejak dari bangku kuliah. Kemampuan wirausaha merupakan modal dasar bagi seseorang yang ingin bergerak di bidang usaha tertentu. Ada sebagian orang yang percaya bahwa kemampuan wirausaha adalah bakat yang dibawa sejak lahir. Pendapat ini keliru. Kemampuan wirausaha bukanlah karena faktor bakat, tetapi juga akan timbul dan terasah melalui pengalaman dan pelatihan kewirausahaan,” kata Arief Juliyaman, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia PT UPI peride 2011, di Bandung, Rabu (28/9/2011) saat menjelaskan rencana Festival Wirausaha 2011.
Festival Wirausaha yang akan dilaksanakan awal November hingga 23 November di Bandung ini dibagi dalam beberapa kegiatan di antaranya, Young Entrepreneur Competition 2011; Get Rich In Bandung 2011; Himpi Bandung Business Forum (HBBF).
Arief Juliyaman yang menjadi penanggung jawab Festival Wirausaha ini mengatakan, berkaitan dengan hal ini Unit Kegiatan Mahasiswa Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Pendidikan Indonesia sebagai wadah kewirausahaan mahasiswa, memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan pelajar yang ingin membangun dan mengembangkan jiwa wirausahanya untuk mendapatkan kisah dan pengalaman langsung dari orang yang telah susah payah membangun usahanya dan bahkan mungkin pernah rugi hingga puluhan juta rupiah, sampai akhirnya mendapatkan kesuksesan.
Menurut dia, kegiatan yang diberi tema, “Dream High” ini menggelar Young Entrepreneur Competition 2011 (YEC), yaitu  lomba wirausaha berupa kompetisi business plan yang harus diaktualisasikan melalui bazar yang telah disediakan. Bazar ini mengenai produk dari peserta di mana semua itu ditempatkan dalam stand yang telah disediakan oleh panitia pelaksana yang berlangsung selama tiga hari. Selanjutnya, peserta juga akan dinilai melalui presentasi business plan sehingga terpilih tiga tim terbaik. Pengumuman lomba ini akan diinformasikan pada kegiatan kedua.
Kegiatan kedua, kata  Arief, adalah Get Rich In Bandung 2011. Jenis kegiatan ini adalah seminar se Jawa-Barat.  Seminar ini membahas mengenai mindset bisnis dengan pemateri yang luar biasa dan andal di bidangnya; Karakter rahasia beberapa pelaku bisnis yang wajib ada pada seorang entrepreneur; Teori praktis dalam bisnis; Success story praktisi bisnis dan bagaimana membangun hubungan baik dengan bank sebagai penjamin pertama modal usaha. Materi dari seluruh kegiatan adalah motivasi dan pembentukan mindset entrepreneur. Seluruh rangkaian acara di kegiatan kedua ini berlangsung selama sehari.
Kegiatan ketiga adalah Himpi Bandung Business Forum (HBBF), di mana kegiatan ini disatukan dengan program kerja dari HIPMI BPC Bandung yakni Hipmi Bandung Business Forum atau HBBF, peserta  yang berhak mengikuti acara ini adalah peserta yang berhasil lolos dalam kegiatan Young Entrepreneur Competition 2011 (YEC ), peserta tersebut mempresentasikan kembali bidang usahanya di depan para investor andal. Kegiatan ini berlangsung sehari.
Output yang diharapkan adalah peserta yang berhasil atau belum akan mampu membentuk mindset yang benar-benar kreatif, inovatif, dan berani menerima tantangan dan mampu mengembangkan pikiran dalam mengubah atau membangun kesejahteraan masyarakat dan perekonomian Indonesia.
Kegiatan ini, kata Arief, bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan sumber daya masyarakat khususnya mahasiswa , mandiri dan professional; Memberi kerangka untuk lebih mengembangkan potensi ide dan pemikiran generasi muda agar lebih berkembang, bernilai dan berkualitas; Dan memberi pengetahuan dan motivasi yang lebih terhadap pengembangan calon entrepreneur yang kreatif dan inovatif.
Dijelaskan, Young Entrepreneur Competition 2011 diselenggarakan berupa Bazar yang dilaksanakan Selasa s.d. Kamis, 1-3  November 2011 di Pelataran Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM); Competition Business Plan dilaksanakan Sabtu 5  November 2011di Ruang 29 Lantai V FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia, Jln Dr. Setabudi no 229, Bandung; Get Rich In Bandung 2011 dilaksanakan Minggu, 13  November 2011 di Balai Pertemuan Umum Universitas Pendidikan Indonesia; Dan Himpi Bandung Business Forum (HBBF) dilaksanakan Jumat, 18  November 2011 di Hotel Cihampelas 2, Bandung . (WAS)

HIPMI PT UPI on koran PR Kampus

http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=157046

buka buka album lama, teringat dengan acara new spirit new mindset n new character. acara ini seru banget banyak pelajaran yang bisa rif dapet, dari cara memimpin orang untuk mencapai tujuan bersama, cara meminta bantuan ke orang lain, cara memotivasi orang lain agar tetap semangat bekerjasama untuk tercapainya tujuan tersebut, cara menghargai apa yang telah dikerjakan orang lain, dan akhirnya acara yang penuh pelajaran dan sangat berkesan ini menghasilakan sebuah prestasi bagi saya pribadi sebagai ketua pelaksana acara seminar ini, umumnya bagi tementemen saya yang bekerjasama dalam keluarga besar HIPMI PT UPI. 
hasilnya yaitu selain surplus 1 jutaan, kita juga diliput oleh koran PR (Pikiran Rakyat). Alhamdulillah, mudahmudahan HIPMI PT UPI semakin berkembang & dapat menjadi wadah bagi temen-temen yang berminat sharing bareng dengan calon entrepreneur2 Indonesia berikutnya.




Hipmi PT UPI
Belajar dari Pengusaha "Beneran"

Punya senior yang bisa ngasih semangat wirausaha sih memang asyik, tetapi lebih asyik lagi bila si senior memang sudah menjadi pengusaha "beneran". Begitu kira-kira yang ada di benak para anggota ukm dengan bendera Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (Hipmi PT) Universitas Pendidikan Indonesia ini, sebelum memutuskan bergabung.
Hipmi selama ini, memang telah dikenal masyarakat sebagai Himpunan Pengusaha Muda Indonesia yang cukup sukses. Harapan ini tentunya berimbas pada ukm yang awalnya berupa student club ini. "Mereka tidak menjanjikan modal, tetapi kesempatan yang besar untuk mengakses para pengusaha yang sudah ‘jadi’," kata Zaki Mukhyidin Ketua Hipmi PT UPI periode 2010, saat ditemui di kampus UPI Bumi Siliwangi Bandung, akhir Agustus lalu. Pendapat ini diamini Fadli, anggota Hipmi PT UPI angkatan pertama. "Selain jaringan ke para pengusaha, materi kepelatihan diberikan langsung dari para pengusaha, yang memang sudah menjalankan usahanya sejak lama," ujar mahasiswa Pendidikan Biologi UPI ini.
Ukm yang berdiri sejak tiga tahun lalu ini awalnya merupakan pilot project dari Hipmi dalam menularkan `virus` enterpreneur, dengan membuka komunitas bisnis di sembilan perguruan tinggi di Jawa Barat. "Sayangnya, sebagian besar kini redup, AlhamdulillahUPI merupakan salah satu yang tersisa dan aktif," ujar Zaki.Virus yang ditularkan Hipmi di UPI terbukti cukup efektif. Dari awalnya komunitas yang hanya menerima anggota mahasiswa FPEB UPI kini Hipmi PT UPI telah menjadi ukm yang diakui rektorat UPI serta menerima puluhan anggota dari berbagai fakultas. Para kadernya pun aktif berbisnis di fakultas masing-masing."Ada yang membuat kaus angkatan, menjual makanan hingga ternak kelinci," kata Zaki.
Kendati masih mencari format pengaderan dan pendidikan yang efektif, Hipmi PT upi mempunyai dua tahap pengaderan. Mereka yang mempunyai minat bergabung, akan mengikuti proses pengaderan awal yang berisikan materi-materi motivasi. Pada tahap kader lanjutan, para calon pengusaha muda ini akan diberikan pengetahuan mengenai cara mendirikan badan usaha yang legal serta beberapa seluk beluk kewirausahaan dari para seniornya di Hipmi.
Di luar itu, menurut Zaki, terdapat forum diskusi di mana mereka saling membuka wawasan, berkenalan dengan para pengusaha juga tukar informasi peluang bisnis. "Beberapa anggota biasanya mempunyai passion ke usaha tertentu, nah kita biasanya cariin link ke pengusaha sejenis yang biasanya sangat welcome dan seakan menganggap kita adik," ujarnya. Tidak jarang mereka bertandang langsung ke lokasi usaha para pengusaha tadi. Pada company visit tersebut tentunya banyak sekali pengalaman yang diperoleh. "Terutama teman-teman mempunyai minat usaha yang sejenis dengan pengusaha tersebut," kata Zaki.
Zaki yang sejak bergabung dengan Hipmi PT berpindah studi dari Pendidikan Teknik Arsitektur ke Agroindustri ini mengaku, meskipun pelatihan wirausaha kerap diselenggarakan, mental wirauasaha tetap harus tumbuh dari anggota. "Tidak dimungkiri, masih banyak yang tetap bermental pegawai, setelah lulus masih berusaha mencari kerja di tempat orang," ujarnya. Oleh karena itu, virus wirausaha yang disebar oleh Hipmi PT UPI ini menurut Zaki, tidak hanya berupa pengetahuan,"Akan tetapi, lebih pentingnya kami coba rangkul mental para anggota untuk konsisten berwirausaha," ujar anak pelaku usaha agro di Kabupaten Bandung ini. ***
heykal sya`ban - kampus_pr@yahoo.com